AlurKefasihan

Sunday, June 27, 2004

Thawus Yamani dan Hisyam

Pada masa pemerintahannya, Hisyam datang ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji. Setelah tiba di Makkah dia memerintahkan pembantu – pembantunya memanggil salah seorang sahabat. Namun diberitahukan kepadanya bahwa para sahabat telah tiada, tak seorangpun yang masih hidup.

Karena itu Hisyam meminta dipanggilkan seorang tabi'in saja. Maka dipanggillah Thawus Yamani. Ketika Thawus hendak menghadap kepadanya, dia terlebih dahulu melepas kedua sandalnya di tepi permadani, tidak mengucapkan salam atas kepemimpinannya dan hanya sekadar mengucapkan : “Assalamu 'alaika”, lalu dia duduk di samping Hisyam.
Ketika berbicara dengan Hisyam dia tidak menyebutkannya dengan panggilan Amirul Mukminin, melainkan dia berkata : “Bagaimana Engkau hai Hisyam.”

Hisyam sangat marah melihat sikap Thawus, dan bertanya: “Apa yang membuatmu demikian?”
“Kesalahan apa yang Aku lakukan ?” tanya Thawus yang malah membuat Hisyam semakin marah.
Hisyam menjelaskan: “Engkau melepaskan sandalmu di tepi permadaniku, tidak mengucapkan salam atas kepemimpinanku, tidak memanggilku dengan panggilan Amirul Mukminin, duduk di sampingku dan Engkau bertanya: bagaimana Engkau hai Hisyam ?”

Thawus menjawab: “Aku melepaskan sandalku di tepi permadanimu, karena aku melepaskannya lima kali setiap hari di hadapan Tuhan, tapi Dia tidak murka. Tidak mengucapkan selamat atas kepemimpinanmu, kerena tidak semua orang setuju atas kepemimpinanmu. Aku tidak memanggilmu dengan panggilan Amirul Mukminin karena Allah memanggil wali – wali-Nya dengan: 'Hai Daud, hai Yahya, hai Isa', dan itu bukanlah penghinaan atas diri para Nabi. Allah memanggil pula musuh-Nya dengan : 'Tabbat yada Abi Lahab (celakalah kedua tangan Abi Lahab )!’ Sedangkan Aku duduk di sampingmu karena Aku mendengar Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib berkata:'Jika Kamu ingin tahu orang yang masuk ahli neraka, lihatlah kepada orang yang enak – enak duduk padahal orang – orang di sekitarnya berdiri.'”

Selanjutnya Hisyam berkata: “Nasihatilah Aku.”

Thawus al Yamani berkata lagi: “Aku dengar dari Amirul mukminin Ali bin Abi Thalib bahwa di neraka Jahanam terdapat banyak ular dan kalajengking yang sangat besar akan menyengat setiap pemimpin yang tidak adil dalam kepemimpinannya.” Selesai berkata begitu, Thawus pun keluar meninggalkan Hisyam.

Sumber Utama : Bihar al-Anwar, jilid I
Sumber Rujukan : Orang – Orang Bijak, Murtadha Muthahhari, Pustaka Hidayah


 
Listed on Blogwise Site Meter