AlurKefasihan

Sunday, October 03, 2004

Etika Pemerintahan (7) ( Memilih Hakim-Hakim )

Surat Imam Ali Kepada Malik Asytar An-Nakha'iy Ketika Mengangkatnya Sebagai Wali Mesir dan Sekitarnya
( Memilih Hakim-Hakim )

Kemudian pilihlah untuk jabatan sebagai hakim orang-orang yang paling utama di antara rakyatmu, yang luas pengetahuannya dan tidak mudah dibangkitkan emosinya oleh lawannya. Tidak berkeras kepala dalam kekeliruan dan tidak segan kembali kepada kebenaran bila telah mengetahuinya. Tidak tergiur hatinya oleh ketamakan. Tidak merasa cukup dengan pemahaman yang ada di permukaan saja, tetapi ia berusaha memahami sesuatu dengan sedalam-dalamnya. Mereka yang paling segera berhenti, karena berhati-hati, bila berhadapan dengan keraguan. Yang paling bersedia menerima argumen-argumen yang benar dan yang paing sedikit raas kesalnya bila didebat oleh lawan. Yang paling sabar menyelidiki semua urusan dan yang paling tegas setelah beroleh kejelasan tentang penyelesaiannya. Yang tidak menjadi congkak bila dipuji dan tidak terpengaruh oleh segala macam bujuk rayu.

Sungguh orang seperti itu amat sedikit jumlahnya. Oleh sebab itu, sering-seringlah mengikuti serta menyelidiki keputusan-keputusan yang dibuatnya. Berilah ia kecukupan penghasilan sehingga meliputi keperluan hidupnya dan hanya sedikit saja kebutuhannya pada manusia lainnya. Berilah ia kedudukan terhormat di sisimu sehingga mencegah siapa saja di antara orang-orang yang dekat kepadamu daripada bersikap tidak wajar kepadanya, dan agar ia merasa aman bahwa tidak seorang pun akan berhasil memfitnahnya di hadapanmu. Perhatikan hal ini dengan saksama, sebab agama ini, beberapa waktu yang lalu, digunakan sebagai pelampias hawa nafsu dan diperalat guna mencapai keuntungan duniawi.

Sumber Utama : Nahjul Balaghah, Syarif Ar-Radhi
Sumber Rujukan : Mutiara Nahjul Balaghah, Mizan


 
Listed on Blogwise Site Meter