AlurKefasihan

Sunday, September 19, 2004

Etika Pemerintahan (3)

Surat Imam Ali Kepada Malik Asytar An-Nakha'iy Ketika Mengangkatnya Sebagai Wali Mesir dan Sekitarnya (3)

(Mendahulukan Kepentingan Rakyat Kebanyakan)

Jadikanlah kesukaanmu yang sangat pada segala sesuatu yang paling dekat dengan kebenaran, paling luas dalam keadilan, dan paling meliputi kepuasan rakyat banyak. Sebab, kemarahan rakyat banyak mampu mengalahkan kepuasan kaum elit. Adapun kemarahan kaum elit dapat diabaikan dengan adanya kepuasan rakyat banyak.

Sesungguhnya rakyat yang berasal dari kaum elit ini adalah yang paling berat membebani wali negeri dalam masa kemakmuran; paling sedikit bantuannya di masa kesulitan; paling membenci keadilan; paling banyak tuntutannya, namun paling sedikit rasa terima kasihnya bila diberi; paling lambat menerima alasan bila ditolak; dan paling sedikit kesabarannya bila berhadapan dengan berbagai bencana.

Sesungguhnya rakyat kebanyakanlah yang menjadi tiang Agama dan kekuatan kaum Muslim. Maka curahkanlah perhatianmu kepada mereka, dan arahkanlah kecenderunganmu pada mereka.

Adapun yang seharusnya paling kaujauhkan dan kaubenci ialah orang yang paling bersemangat dalam mencari-cari kekurangan orang lain. Padaal setiap orang pasti memiliki kekurangan yang menjadi kewajiban wali negeri untuk menutupinya. Maka jangan berusaha membongkar apa yang tidak tampak bagimu, sedangkan kewajibanmu adalah membersihkan apa yang sudah jelas tampak bagimu. Dan Allah-lah yang memutuskan hal itu. Maka rahasiakanlah aurat (aib) orang lain sedapat-dapatnya, niscaya Allah juga akan menutupi aurat dirimu yang kau tidak ingin diketahui oleh rakyatmu.

Lepaskanlah segala ikatan kedengkian dalam hati orang banyak terhadapmu dan renggutlah segala penyebab permusuhan mereka. Tutuplah pandanganmu dari hal yang tidak patut bagimu, dan jangan tergesa-gesa mempercayai pembawa fitnah, sebab orang seperti itu adalah penipu meskipun ia berpura-pura sebagai penasihat yang tulus.

Jangan meminta saran dari seorang bakhil dalam suatu urusan kedermawanan, sebab ia pasti akan mengalihkanmu dari kebajikan dan mempertakutimu dengan kemiskinan. Jangan bermusyawarah dengan seorang pengecut yang hanya akan melemahkan tekadmu. Atau seorang rakus yang akan mendorongmu memperoleh sesuatu kendati harus menggunakan cara yang zalim. Semua sifat itu: kebakhilan, kepengecutan dan kerakusan, hanya bersumber pada diri mereka yang berprasangka buruk pada Allah SWT.


 
Listed on Blogwise Site Meter