Etika Pemerintahan (8) (Memilih Pejabat dan Pegawai Negeri)
Surat Imam Ali Kepada Malik Asytar An-Nakha'iy Ketika Mengangkatnya Sebagai Wali Mesir dan Sekitarnya
(Memilih Pejabat dan Pegawai Negeri)
Perhatikan para pegawaimu; jangan mempercayakan sesuatu jabatan sebelum mereka kauuji. Jangan mengangkat mereka karena ingin mengambil hati mereka ataupun demi kepentingan dirimu semata-mata. Sebab yang demikian itu adalah sumber kezaliman dan penghianatan.
Utamakanlah orang-orang yang berpengalaman, yang memiliki rasa malu, berasal dari keluarga baik-baik dan selalu mantap dalam keislamannya. Mereka itulah yang lebih mulia akhlaknya, lebih menjaga kehormatan dirinya, lebih terhindar dari kerakusan dan lebih jauh pandangannya akan akibat segala sesuatu.
Berilah mereka itu kecukupan dalam pendapatannya. Agar mereka mampu memperbaiki dirinya dan tidak terdorong untuk mengambil sesuatu yang di bawah kekuasaannya. Juga demi menghilangkan dalih mereka, bila nantinya mereka melanggar perintahmu atau menyalahgunakan kepercayaanmu.
Periksalah hasil kerja mereka dan kirimlah pengawas-pengawas dari orang-orang yang kau ketahui ketulusan dan kesetiaannya. Pengawasanmu secara rahasia dan terus-menerus atas urusan-urusan mereka, akan menjadi pendorong dalam tugas mereka menjaga amanat dan memperlakukan rakyat dengan sebaik-baiknya.
Waspadalah dalam memimpin pembantu-pembantumu. Bila seorang di antara mereka telah menjulurkan tangannya ke dalam pengkhianatan dan terkumpul bukti-buktinya dengan pasti berdasarkan laporan-laporan para pengawas, cukuplah yang demikian itu bagimu sebagai saksi. Jatuhilah hukuman atas dirinya, sitalah harta yang diambilnya, hinakanlah ia dengan menyebutnya sebagai pengkhianat dan “kalungilah” ia dengan kehinaan tuduhan.
Sumber Utama : Nahjul Balaghah, Syarif Ar-Radhiy
Sumber Rujukan : Mutiara Nahjul Balaghah, Mizan