AlurKefasihan

Wednesday, August 04, 2004

Orang Kufah dan Pejalan Kaki

Malik Asytar adalah seorang yang bertubuh gemuk dan berperawakan tinggi. Berkali – kali dia diberi kepercayaan untuk memimpin pasukan perang. Peperangan demi peperangan telah membuktikan kepahlawanannya.
Pada suatu hari ia berjalan melewati pasar Kufah dengan berpakaian baju gamis dan surban. Seorang penduduk Kufah memperhatikan langkahnya. Melihat sosok tubuh dengan pakaian yang begitu asing baginya, tiba – tiba terlintas pada diri orang itu suatu rencana busuk yang langsung dia laksanakan. Ia melempar sesuatu kepada Malik dengan tujuan untuk memperolok – olokkan. Namun Malik terus berjalan tanpa menggubris perlakuannya, sampai akhirnya lenyap dari pandangan matanya.
Rupanya ada seseorang yang memperhatikan kelakuan orang Kufah tadi, maka ia pun bertanya kepadanya : “Apakah Kau tidak kenal orang yang Kau lempar tadi?”
“Tidak, dia adalah seorang pejalan kaki yang lewat, seperti halnya orang – orang lain.”
“Ketahuilah, dia adalah Malik Asytar an-Nakha'i, sahabat Amirul Mukminin dan panglima perangnya.”
“Diakah Malik yang apabila singa melihatnya jadi gemetar ketakutan, dan apabila musuhnya mendengar namanya disebut orang, maka berdiri bulu kuduknya?”
“Tepat apa yang kau katakan.”
Menyadari kelakuannya yang kurang senonoh segera orang Kufah itu lari mengejar Malik untuk meminta maaf. Akan tetapi, ia mendapati Malik telah masuk ke sebuah masjid, dan ketika ia sampai di masjid itu, Malik telah mulai melakukan shalat. Ia pun menunggunya sampai selesai. Begitu Malik salam, langsung ia merangkul kedua kakinya seraya menciumnya. Malik pun bertanya,”Apa – apaan ini?”
“Maaf beribu maaf wahai Tuan, atas kekurang ajaranku. Akulah yang tadi mempermainkan Tuan.”
Dengan tenang Malik menjawab, “Oh tidak apa – apa. Demi Allah , saya masuk ke dalam masjid ini justru untuk memintakan ampun bagimu.”

Sumber Rujukan : Cerita Bijak Orang Saleh, Srigunting
Sumber Utama : Safinah al-Bihar Madah Syatar, hlm 686


 
Listed on Blogwise Site Meter