AlurKefasihan

Friday, July 09, 2004

Tentang Takdir

Seorang lelaki bertanya kepada Amirul Mukminin, “Apakah kepergian kita untuk berperang melawan orang Suriah ditakdirkan Allah?” Amirul mukminin (Sayyidina Ali) memberikan jawaban yang mendetail yang sebagian darinya adalah sebagai di bawah ini.

“Celakalah Anda! Anda menganggapnya sebagai takdir yang terakhir dan tak terelakkan [ yang menurut kami telah dipastikan akan bertindak]. Apabila demikian maka tak ada masalah ganjaran atau hukuman, dan tak akan ada makna atas janji dan peringatan Allah. Allah Yang Mahasuci telah memerintahkan hamba – hamba-Nya untuk bertindak menurut kehendak bebas, dan telah memperingatkan dan mencegah mereka [dari kejahatan]. Ia telah menempatkan kewajiban – kewajiban ringan kepada meeka dan tidak meletakkan kewajiban – kewajiban berat. Ia memberikan kepada mereka [ganjaran] yang banyak sebagai imbalan atas [ amal perbuatan] yang sedikit. Ia tidak ditaati bukan karena Ia dikalahkan. Ia ditaati, tetapi tidak dengan memaksa. Ia tidak mengutus para Nabi hanya sekadar main – main. Ia tidak menurunkan Kitab bagi manusia tanpa tujuan. Ia tidak menciptakan langit, bumi dan segala yang ada di antara nya dengan sia – sia. “Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang – orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.” (QS. 38:24)

Sumber Utama : Nahjul Balaghah, Kata – kata mutiara no 78)
Sumber Rujukan : Puncak Kefasihan, Lentera


 
Listed on Blogwise Site Meter