AlurKefasihan

Friday, July 09, 2004

Seorang Yang Tidak Percaya Tuhan

Seorang pendukung atheis yang berasal dari Mesir pergi ke Mekah untuk berpartisipasi dalam suatu dialog . Di sana ia bertemu Imam ash-Shadiq ra.
Imam berkata, "Hendaknya Anda dulu yang mulai mengemukakan pertanyaan!"
Orang Mesir itu tidak berkata apa - apa.
Imam berkata, "Apakah Anda menerima bahwa bumi memiliki sisi atas dan bawah?"
Orang Mesir menjawab, "Ya."

Imam berkata, "Bagaimana Anda mengetahui bahwa bumi memiliki sisi bawah?"

Orang Mesir menjawab, "Saya tidak tahu, tetapi saya kira tidak ada sesuatu di bawah bumi?"

Imam berkata, "Ketika berhadapan dengan sesuatu yang tidak Anda pastikan, imajinasi adalah tanda ketidak mampuan. Sekarang beritahu saya, apakah Anda pernah berada di angkasa?"

Orang Mesir berkata, "Tidak pernah."

Imam melanjutkan kata - katanya, "Sungguh aneh, Anda belum pernah ke Barat atau Timur, Anda belum pernah turun ke sisi bawah Bumi atau naik ke Langit, atau melampaui mereka untuk mengetahui apa yang ada di sana, namun Anda serta - merta telah menolak keberadaan sesuatu di sana. Adakah orang bijak yang menolak segala sesuatu yang tidak diketahuinya? Padahal Anda menolak wujud Tuhan hanya karena Anda tidak bisa melihat-Nya dengan indera penglihatan."

Orang Mesir berkata, "Tak seorang pun yang berbicara seperti ini sebelumnya."

Imam berkata, "Jadi pada kenyataannya Anda memendam keraguan tentang wujud; Apakah anda kira Ia mungkin ada dan mungkin tiada?"

Orang Mesir berkata, "Mungkin begitu."

Imam berkata, "Wahai manusia, tangan orang yang tidak mengetahui adalah tangan yang kosong dari semua bukti; orang bodoh tidak pernah memiliki bukti apapun. Tidakkah Anda melihat matahari dan bulan, siang dan malam bergerak secara teratur dan mengikuti aturan yang pasti? Jika mereka memiliki pilihannya sendiri, biarkan mereka berbelok dari jalannya, dan apapun yang terjadi, mereka pasti tidak akan kembali. Mengapa mereka terus menerus kembali? Jika dalam pergerakan dan perputarannya mereka bebas, mengapa siang tidak menjadi malam dan malam tidak menjadi siang? Saya bersumpah demi Allah, bahwa mereka tidak memiliki kebebasan untuk memilih dalam gerakannya; Dialah yang memilih fenomena - fenomena ini mengikuti jalan yang telah pasti; Dialah yang memerintah mereka; dan hanya Dialah yang Memiliki semua keagungan dan cahaya yang memancar.“

Orang Mesir berkata, "Apa yang Anda katakan adalah benar."

Imam melanjutkan, "Jika Anda membayangkan alam dan waktu membawa manusia menuju ke depan, maka mengapa selanjutnya mereka tidak membawanya kembali ke belakang? Dan jika mereka membawanya kembali ke belakang mengapa mereka tidak membawanya kembali ke depan?"
"Ketahuilah bahwa langit dan bumi itu tunduk pada kehendak-Nya. Mengapa langit tidak roboh menimpa bumi? Mengapa lapisan - lapisan bumi tidak saling bertabrakan dan mengapa mereka tidak saling menumpuk ke atas untuk menimbun langit? Mengapa orang - orang yang hidup di bumi tidak saling melekat satu sama lain?


Orang Mesir berkata, "Tuhan adalah Allah dan Penguasa langit dan bumi telah melindungi mereka dari keruntuhan dan kehancuran."
Kata - kata Imam telah meyakinkan hati orang itu, hingga ia tunduk pada kebenaran dan menerima Islam.

Sumber Utama : Bihar al-Anwar, III, hal 51 – 53
Sumber Rujukan : Mengenal Tuhan dan Sifat – sifat-Nya, Lentera


 
Listed on Blogwise Site Meter