AlurKefasihan

Thursday, August 19, 2004

Perbandingan Antara Nabi Muhammad Saw denganPara Nabi as (2)



Orang Yahudi berkata, "Lihatlah Nabi Ibrahim as, karena dia telah mengetahui Allah Swt dengan perenungan (i'tibar). Pembuktiannya telah meliputi keimanan terhadap-Nya."

Sayyidina Ali berkata, "Ya benar. Nabi Muhammad saw telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Beliau telah mengenal Allah Swt dengan i'tibar sebagaimana Nabi Ibrahim as. Namun, Nabi Ibrahim as mengenal Allah dalam usia lima belas tahun sementara Nabi mengenal-Nya semenjak usia tujuh tahun. Pernah sejumlah pedagang Nasrani datang. Mereka menurunkan dagangan mereka di antara bukit Shafa dan Marwa. Sebagian dari mereka melihat Beliau, Muhammad Saw lalu mereka mengetahui sifat, karakter, dan berita akan kebangkitanna sebagai nabi dan mereka mengetahui beberapa mukjizatnya.

Para pedagang Nasrani itu bertanya kepada Muhammad Saw, "Wahai anak kecil, siapa namamu?" Beliau menjawab,"Muhammad." Mereka bertanya,"Siapakah nama ayahmu?" Beliau menjawab, "Abdullah." Mereka bertanya,"Apa nama ini (mereka bertanya sambil menunjuk bumi)?" Beliau menjawab, "Bumi."

Mereka bertanya, "Apa nama itu (mereka bertanya sambil menunjuk langit)?" Beliau menjawab, "Langit." Mereka bertanya, "Siapa yang menciptakan bumi dan langit?" Beliau menjawab, "Allah." Lalu Muhammad Saw menyentak mereka, "Apakah kalian meragukanku tentang Allah Swt? Celaka kamu, wahai Yahudi (Nasrani mungkin?pen)." Beliau telah mengenal Allah dengan i'tibar pada saat kaumnya kufur, bersumpah dan menyembah patung - patung, tetapi beliau berkata,"Tiada Tuhan selain Allah."

Orang Yahudi berkata, "Nabi Ibrahim as telah terhijabi dari mata Namrud sebanyak tiga kali."

Sayyidina Ali berkata, "Ya benar. Namun Nabi Muhammad Saw telah terhijabi dari mata orang - orang yang hendak membunuhnya sebanyak lima kali. Sama tiga jumlahnya dan bahkan lebih dua.

Kelima hijab yang dimaksud adalah ketika Allah berfirman, Dan Kami jadikan penutup di hadapan mereka, adalah hijab (penutup) yang pertama. "Dan dari belakang mereka," adalah hijab yang kedua. Lalu kami tutup mata mereka sehingga mereka tidak dapat melihat, (QS Yaasin:9) adalah hijab yang ketiga. Hijab yang keempat adalah firman Allah Swt yang berbunyi,

"Dan jika kamu membaca Al-Qur'an, Kami jadikan di antara kamu dan orang - orang yang tidak beriman dengan akhirat sebuah hijab yang menutupi." (QS. Al-Isra' : 45)

Sedangkan hijab yang kelima adalah firman Allah Swt yang berbunyi,

"Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, maka karena itu mereka tertengadah." (QS. Yaasin: 8)

Orang Yahudi berkata, "Sesungguhnya Nabi Ibrahim as telah membungkam mulut orang kafir dengan kenabiannya."

Sayyidina Ali berkata, "Benar! Pernah Nabi Muhammad Saw didatangi orang yang mendustakan hari kebangkitan setelah kematian, orang itu adalah Ubai bin Khalaf al-Jumahi, dia membawa tulang yang hancur lalu berkata, "Wahai Muhammad, siapakah yang akan menghidupkan kembali tulang - belulang ini padahal sudah hancur?" Lalu Allah menurunkan atas Muhammad sebuah ayat yang membungkan mulut orang itu,

"Yang akan menghidupkannya kembali adalah Yang menciptakannya kali pertama. Dia Maha Mengetahui akan segala sesuatu." (QS. Yaasin: 79)
Akhirnya orang itu pun pergi terbungkam. Orang Yahudi berkata, "Nabi Ibrahim telah menghancurkan patung - patung kaumnya dengan marah karena Allah Swt."

Sayyidina Ali berkata, "Ya benar. Nabi Muhammad Saw telah merobohkan tiga ratus enam puluh patung di dalam Ka'bah dan membersihkan semenanjung Arabia dari patung - patung serta mengalahkan orang - orang yang menyembah patung dengan pedang."

Orang Yahudi berkata, "Nabi Ibrahim as pernah dilemparkan oleh kaumnya ke dalam api, tetapi dia pasrah dan sabar, akhirnya Allah menjadikan api itu dingin dan menyelamatkannya. Apakah Allah berbuat yang sama terhadap Muhammad?"

Sayyidina Ali berkata, "Ya benar. Ketika Nabi Muhammad pergi ke Khaibar , seorang wanita Khaibar meracuninya, tetapi Allah menjadikan racun itu dingin (tidak bereaksi) di dalam perutnya sampai akhir ajalnya. Padahal racun itu, jika berada di dalam perut akan membakar seperti api membakar. Itu adalah kekuasaan-Nya, janganlah kamu mengingkarinya."



Orang Yahudi berkata, "Lihatlah Nabi Ya'qub as. Dia telah mendapatkan nasab yang sangat besar. Allah menjadikan para Nabi dari tulang rusuknya. Maryam putri Imran adalah termasuk keturunannya."

Sayyidina Ali berkata, "Ya benar. Nabi Muhammad mendapatkan nasab yang lebih besar darinya. Allah menjadikan Fathimah, wanita penghulu alam raya, sebagai putrinya. Al-Hasan dan Al-Husain sebagai cucunya."

Orang Yahudi berkata, "Nabi Ya'qub bersabar karena perpisahan putranya sampai - sampai dia hampir sakit parah karena sedih."

Sayyidina Ali berkata, "Ya itu benar. Nabi Ya'qub benar - benar sedih, namun kesedihannya berakhir dengan perjumpaan. Tetapi Nabi Muhammad ketika putranya yang tersayang , Ibrahim, diambil selagi beliau masih hidup. Allah mengujinya agar beliau mendapat simpanan yang besar nanti. Beliau bersabda, "Jiwa pilu dan hati terluka. Dan kami sangat sedih atasmu wahai Ibrahim. Kami tidak mengataan sesuatu yang memurkakan Allah." Dalam semua itu, beliau mengutamakan kerelaan terhadap Allah Swt dan pasrah kepada-Nya dalam segala perbuatan."



Orang Yahudi berkata, "Lihatlah Nabi Yusuf as, dia menyimpan pahitnya perpisahan. Dia dijerumuskan ke dalam penjara demi menghindari kemaksiatan. Dia dilemparkan ke dalam lubang yang gelap sebatang kara."

Sayyidina Ali berkata, "Ya, itu benar. Nabi Muhammad menyimpan pahitnya keterasingan. Beliau meninggalkan keluarga, anak dan harta untuk berhjrah dari Haramullah (Ka'bah, Mekah). Ketika Allah melihat kesedihan dan perasaan pilu beliau, Allah memperlihatkan kepadanya sebuah mimpi yang menyamai mimpinya Nabi Yusuf as dalam takwilnya dan Allah membuktikan kebenaran mimpinya kepada seluruh alam raya. Allah Swt telah berfirman,

"Sungguh Allah akan membuktikan Rasul-Nya akan mimpinya yang benar. Kalian pasti akan masuk Masjid Al-haram dengan kehendak Allah dalam keadaan aman dan kepala kalian digundul atau (rambut kalian) dipotong. Janganlah kalian takut."

Kalau Nabi Yusuf ditahan dalam penjara, maka Rasulullah Saw dipenjara di Syi'ib selama tiga tahun. Beliau diisolir dari sanak famili dan kerabatnya. Allah Swt telah memperdaya mereka (orang - orang kafir Quraisyi) dengan mengutus makhluk-Nya yang paling lemah (rayap), lalu rayap itu memakan surat perjanjian yang mereka tulis.

Kalau Nabi Yusuf dilemparkan ke dalam lubang yang gelap, maka Nabi Muhammad Saw telah menyembunyikan dirinya di dalam gua kerena ulah musuhnya, sampai - sampai beliau berkata kepada sahabatnya, "Janganlah kamu sedih. Sesungguhnya Allah SWT bersama kita." Allah memujinya dalam kitab-Nya."



 
Listed on Blogwise Site Meter