Etika Pemerintahan (10) (Memilih Juru Tulis (Sebagai Sekretaris Pribadi atau Lainnya ) )
Surat Imam Ali Kepada Malik Asytar An-Nakha'iy Ketika Mengangkatnya Sebagai Wali Mesir dan Sekitarnya
Kemudian perhatikanlah keadaan para juru tulismu. Tunjuklah orang terbaik untuk itu. Terutama untuk menangani surat-surat yang mengandung rencana-rencana rahasiamu, pilihlah seorang penulis yang kepribadiannya mencakup sebanyak mungkin akhlak luhur. Yaitu yang tidak mudah terpengaruh oleh kemuliaan kedudukannya di sisimu. Sedemikian sehingga bersikap kurang sopan terhadapmu di hadapan orang banyak, di saat ia berselisih paham denganmu. Bukan pula seorang pelalai yang tidak cukup melaporkan kepadamu tentang surat-surat yang datang dari pejabat-pejabatmu atau kurang cekatan dalam mengirim jawaban-jawabanmu yang tepat kepada mereka. Atau seorang yang lemah dalam mengikat-untukmu-perjanjian-perjanjian yang kau lakukan, dan tidak mampu menghindarkanmu dari kesulitan-kesulitan persyaratan yang dibebankan atas dirimu. Atau seorang yang tidak tahu menilai dirinya sendiri, sehingga ia tidak tahu lagi menilai orang lain.
Janganlah pilihanmu itu kaudasarkan atas firasat, kepercayaan atau persangkaan baikmu semata-mata. Hal ini mengingat bahwa para pejabat itu biasanya berusaha mempengaruhi firasat atasannya dengan cara mengambil hatinya dan berpura-pura dalam melayaninya. Yang demikian itu sama sekali tidak menunjukkan ketulusan dan amanat mereka. Karena itu pilihlah mereka berdasarkan pengalaman kerja mereka atas orang-orang baik sebelummu. Pilihlah yang paling baik pengaruhnya di kalangan orang banyak dan yang paling memegang amanat. Yang demikian itu merupakan bukti ketulusanmu kepada Allah, juga kepada rakyat yang kau beroleh kekuasaan atas mereka.
Angkatlah seorang kepala juru tulis bagi tiap urusanmu yang penting. Seorang yang kuat dan tidak menjadi bingung karena banyak yang harus diselesaikannya. Ketahuilah bahwa apapun cacat yang ada pada juru tulismu, semuanya itu akan kau tanggung sendiri akibatnya.