AlurKefasihan

Thursday, October 28, 2004

Etika Pemerintahan (13) (Mengikhlaskan Ibadat dan Menyantuni Rakyat)

Surat Imam Ali Kepada Malik Asytar An-Nakha'iy Ketika Mengangkatnya Sebagai Wali Mesir dan Sekitarnya

Ada beberapa hal yang harus kautangani sendiri. Yaitu seperti menjawab permintaan pejabat-pejabatmu, secara langsung, dalam hal-hal yang tidak dapat dikerjakan oleh para juru tulismu. Juga untuk menyelesaikan, dengan segera, segala kebutuhan rakyatmu yang terhambat oleh kesempitan hati para pembantumu. Kerjakanlah tugas setiap hari pada waktunya, karena setiap hari-baru membawa-serta tugasnya masing-masing.

Jadikanlah bagian terbaik dan terbesar dari waktumu untuk Tuhanmu. Bahkan engkau sebenarnya dapat menjadikan seluruhnya untuk Tuhanmu. Yakni selama hatimu terjaga bersih dan rakyatmu terpelihara kepentingannya.

Dirikanlah sholat-sholat fardhu yang hanya untuk-Nya saja kaukerjakan. Jadikan kegiatanmu itu sebagai pengabdianmu yang paling tulus kepada-Nya. Serahkan kepada-Nya seluruh kegiatanmu sepanjang malam dan siang hari. Lakukan segala upaya pendekatan kepada-Nya secara sempurna tanpa cela dan lalai sedikit pun, betapapun hal itu menyebabkan letihnya tubuhmu.

Dan jika kau mengimami orang banyak, jagalah agar shalatmu tidak menjemukkan (karena panjangnya) atau merugikan mereka (karena kurang sempurnanya). Ingatlah bahwa di antara mereka ada yang menderita sakit atau dikejar suatu keperluan. Dan aku pernah menanyakan kepada Rasulullah saw. Ketika beliau mengutusku ke negeri Yaman, bagaimana sebaiknya aku mengimami shalat mereka. Beliau berkata: Sesuaikan sholatmu dengan keadaan orang yang terlemah di antara mereka, dan jadilah penyantun bagi seluruh kaum Mukmin.

Sumber Utama : Nahjul Balaghah, Syarif Ar-Radhiy
Sumber Rujukan : Mutiara Nahjul Balaghah, Mizan


 
Listed on Blogwise Site Meter