AlurKefasihan

Thursday, May 19, 2005

Sahabat sejati

Qays bin Asim bercerita :
"Pernah saya pergi bersama sekelompok sahabat ke Madinah. Kami menghadap Rasulullah S.A.W -- semoga kedamaian dan karunia dilimpahkan kepada beliau dan keluarganya -- dan saya meminta kepadanya untuk memberikan nasihat kepada kami. Saya berkata,
'Karena kami adalah penduduk gurun pasir dan hanya sekali-sekali datang ke kota, kami ingin memanfaatkan kesempatan dan keuntungan ini dari kata-kata Anda yang fasih.'

Rasulullah S.A.W menjawab,'Kebanggaan akan diikuti oleh kehinaan, kehidupan akan diikuti dengan kematian, dunia ini akan diikuti oleh akhirat. Segala sesuatu yang eksis pasti akan tunduk pada sebuah penghitungan, dan ada yang mengawasi segala
benda. Ada pahala bagi setiap perbuatan yang baik dan hukuman bagi setiap perbuatan jahat. Ada suatu periode tertentu bagi segala sesuatu.

Wahai Qays, kamu memiliki seorang teman dan sahabat yang pada suatu hari akan dikubur bersamamu. Bila kamu dikuburkan, dia akan tetap hidup meskipun kamu telah mati. Jika sahabatmu itu terhormat, maka dia akan menghormatimu, dan jika dia rendah dan
hina, dia akan menyiksa dan menimbulkan masalah kepadamu. Dia akan dibangkitkan kembali bersama denganmu, dan kamu akan dibangkitkan kembali bersama dengannya. Tidak ada pertanyaan yang akan ditanyakan kepadamu, semua pertanyaan akan ditujukan kepadanya. Maka pilihlah sahabat yang berharga dan baik, karena jika sahabatmu baik maka dia akan menyenangkanmu, tetapi bila dia jahat, kamu akan berharap untuk meninggalkannya dalam ketakutan.

Sahabat dan teman abadi itu tidak lain daripada perbuatan-perbuatanmu.'"


('Iqab al-Amal)


 
Listed on Blogwise Site Meter