Perbandingan Antara Nabi Muhammad Saw denganPara Nabi as (5)
Orang Yahudi berkata, "Lihatlah Nabi Isa bin Maryam as. Mereka meyakini bahwa dia dapat berbicara dalam buaiannya dalam keadaan masih bayi."
Sayyidina Ali berkata, "Ya itu benar. Nabi Muhammad saw keluar dari perut ibunya sambil meletakkan tangan kirinya di atas tanah dan tangan kanannya diangkat ke atas. Beliau menggerakkan kedua bibirnya dengan ucapan tauhid. Lalu terpancarlah dari mulutnya cahaya sehingga penduduk Mekah dapat melihat istana - istana Bashrah dan istana - istana merah di negeri Yaman dan sekitarnya, serta istana - istana putih di negeri Yaman dan sekitarnya. Dunia menjadi terang benderang di malam kelahiran Nabi Muhammad saw sehingga jin, manusia, dan setan ketakutan. Mereka berkata, "Telah terjadi peristiwa besar di muka bumi ini." Pada malam kelahiran beliau, para malaikat naik - turun dari langit, bertasbih dan memuji Allah."
Orang Yahudi berkata, "Mereka meyakini bahwa Nabi Isa as telah menyembuhkan orang bisu dan orang yang menderita penyakit beang dengan izin Allah SWT."
Sayyidina Ali berkata, "Ya itu benar. Muhammad telah diberi sesuatu yang lebih dari itu. Beliau telah menyembuhkan orang dari penyakitnya. Ketika beliau duduk, beliau bertanya tentang seorang sahabat beliau, lalu para sahabat beliau berkata, "Ya Rasulullah, dia terkena musibah sehingga dia seperti anak burung yang tidak berbulu." kemudian beliau mendatanginya, ternyata orang itu benar - benar seperti anak burung yang tidak berbulu karena beratnya musibah. Beliau berkata, "Apakah kamu telah meminta sesuatu dengan sebuah doa?"
Dia menjawab, "Ya. Aku pernah berdoa kepada Allah agar segala siksaan yang akan menimpaku di akhirat nanti, disegerakan di dunia ini."
Kemudian Nabi berkata, "Bacalah doa ini "Ya Allah, berilah kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan, dan jagalah kami dari azab api neraka." Maka orang itupun mengucapkannya, lalu dia segera bangun dan sehat.
Juga pernah seseorang dari Juhainah yang menderita lepra. Dia mengadu kepada beliau. Kemudian beliau mengambil mengkuk berisi air dan beliau meludahinya. Beliau berkata, "Basuhlah badanmu dengan air ini!" Orang itu lalu mengerjakannya dan kemudian sembuh seakan - akan tidak terjadi apa - apa."
Orang Yahudi berkata, "Mereka meyakini bahwa Nabi Isa as telah menghidupkan orang yang telah mati dengan izin Allah."
Sayyidina Ali berkata, "Ya itu benar. Sungguh telah bertasbih sembilan kerikil di tangan Nabi Muhammad saw, suaranya sampai terdengar padahal kerikil itu tidak bernyawa. Beberapa orang yang sudah mati berbicara dengannya dan meminta bantuan darinya dari siksaan kematian. Kamu meyaini bahwa Nabi Isa as berbincang - bincang dengan orang yang sudah mati, dan Nabi Muhammad saw mempunyai pengalaman yang lebh mengagumkan dari itu. Ketika beliau singgah di Thaif, sementara kaum Thaif memboikot beliau. Mereka mengirim kambing yang sudah dipanggang dan diberi racun, lalu kambing itu berbicara, "Wahai Rasulullah, janganlah engkau makan aku, karena aku telah diberi racun." Beliau telah diajak bicara oleh kambing yang sudah disembelih dan dibakar. Beliau juga pernah memanggil pohon, lalu pohon itu menghampirinya. Binaang - binatang buas berbicara dengan beliau dan bersaksi atas kenabian beliau. Ini semua lebih besar dari yang diberikan kepada Isa as."
Orang Yahudi berkata, "Nabi Isa as telah memberitahu kaumnya apa yang mereka makan dan mereka simpan di rumah - rumah mereka.
Sayyidina Ali menjawab, "Itu benar. Nabi Muhammad saw telah berbuat sesuatu yang lebih besar dari itu. Kalau Nabi Isa as memberitahu apa yang ada di belakang tembok, maka Nabi Muhammad saw telah memberi tahu tentang perang Mut'ah, padahal beliau tidak menyaksikannya dan beliau menjelaskan tentangya dan orang - orang yang syahid di sana padahal jarak antara tempat perang dengan beliau sejauh perjalanan sebulan."
Akhirnya orang Yahudi itu mengucapkan dua kalimat Syahadat dan bersaksi bahwa tiada kedudukan dan keutamaan yang Allah berikan kepada seorang Nabi melainkan dia berikan juga kepada Rasululah saw dengan tambahan.
Ibnu Abbas berkata, "Aku bersaksi, wahai ayah al - Hasan, bahwa engkau adalah orang yang sangat dalam pengetahuannya."
Sayyidina Ali menjawab, "Bagaimana aku tidak mengatakan tentang seseorang yang Allah sendiri mengagungkannya di dalam Al-Qur'an,
"Sesungguhnya engkau berada di atas akhlak yang agung.""
Sumber Rujukan : Mengungkap Untaian Kecerdasan Sayidina Ali, Al jawad.
Sumber Utama : (insya Allah menyusul, dicari dulu)